Pakaian putih

Apakah Boleh Mencampur Pakaian Putih Dengan pakaian Warna Saat di Cuci

Pakaian putih tidak boleh dicampur dengan pakaian berwarna saat dicuci, terutama dengan pakaian yang warnanya pekat (seperti merah, biru tua, hitam) atau pakaian yang masih baru.

Alasan utamanya adalah fenomena yang disebut Transfer Pewarna (Dye Transfer atau Color Bleeding).

Berikut adalah penjelasan ilmiah dan terperinci mengapa hal itu terjadi, serta hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan saat mencuci pakaian putih.


Penjelasan Ilmiah: Mengapa Pakaian Bisa Luntur?

Proses “luntur” adalah proses fisika dan kimia di mana molekul pewarna dari satu kain berpindah ke kain lainnya. Ini terjadi dalam tiga langkah utama selama proses pencucian:

1. Pelepasan Pewarna (Dye Bleeding)

Pewarna pakaian (terutama pada kain katun) tidak selamanya terikat 100% sempurna pada serat kain. Ada beberapa alasan mengapa pewarna bisa lepas:

  • Pewarna Berlebih: Pada pakaian baru, sering kali ada sisa pewarna dari proses pabrik yang tidak terikat kuat pada serat. Ini adalah “pewarna berlebih” yang akan langsung larut pada cucian pertama.
  • Ikatan Kimia yang Lemah: Beberapa jenis pewarna memiliki ikatan yang lebih lemah terhadap serat (misalnya, pewarna pada denim/jeans).
  • Faktor Pencucian:
    • Air Panas: Suhu air yang panas memberikan energi pada molekul pewarna, membuatnya lebih mudah lepas dari serat kain.
    • Deterjen: Deterjen mengandung surfaktan, yaitu molekul yang dirancang untuk mengangkat kotoran dan minyak. Sayangnya, surfaktan ini juga dapat ikut mengangkat molekul pewarna yang tidak terikat kuat.
    • Gesekan (Agitasi): Putaran mesin cuci (gesekan antar pakaian) secara fisik membantu melepaskan partikel pewarna.

2. Suspensi Pewarna dalam Air

Setelah molekul pewarna terlepas dari kain berwarna, molekul-molekul tersebut kini larut dan tersuspensi di dalam air sabun. Air cucian Anda pada dasarnya berubah menjadi “sup pewarna” encer.

3. Penyerapan Kembali (Re-deposition)

Di sinilah letak masalahnya bagi pakaian putih.

  • Pakaian Putih = Kanvas Kosong: Serat kain putih (terutama katun yang sangat menyerap) bertindak seperti spons atau kanvas kosong.
  • Daya Serap: Selama proses pencucian, serat-serat kain putih ini akan dengan mudah menyerap kembali molekul-molekul pewarna yang larut di dalam air cucian.
  • Hasil Akhir: Pakaian putih Anda tidak lagi putih cemerlang. Jika dicampur dengan warna pekat (seperti kaus kaki merah), hasilnya akan menjadi bernoda merah muda. Jika dicampur dengan berbagai warna lain (seperti biru, hijau, kuning), hasilnya adalah warna yang kusam, pudar, atau keabu-abuan (graying).

Singkatnya, mencampur pakaian putih dan berwarna adalah resep pasti untuk mengubah air cucian Anda menjadi “cat air” yang kemudian akan “mewarnai” pakaian putih Anda.


Hal-Hal yang TIDAK Boleh Dilakukan Saat Mencuci Pakaian Putih

Untuk menjaga pakaian putih tetap cemerlang, hindari kesalahan-kesalahan berikut:

  1. MENCAMPUR DENGAN WARNA LAINIni adalah pantangan utama, seperti yang dijelaskan di atas. Pisahkan cucian Anda setidaknya menjadi tiga tumpukan: (1) Putih, (2) Warna Terang (pastel), dan (3) Warna Gelap (hitam, biru tua, merah).
  2. MENGGUNAKAN PEMUTIH KLORIN (CHLORINE BLEACH) SECARA SEMBARANGANPemutih klorin (seperti Bayclin atau Proclin) sangat efektif untuk memutihkan katun 100% dan membunuh kuman. TAPI, JANGAN gunakan pada:
    • Kain wol atau sutra (akan merusak dan menguningkan serat).
    • Kain yang mengandung spandeks/elastane (akan merusak elastisitasnya).
    • Jangan pernah menuang pemutih langsung ke pakaian kering; itu akan menyebabkan noda kuning dan bahkan lubang. Larutkan dulu di air.
  3. MENGGUNAKAN TERLALU BANYAK DETERJEN ATAU PELEMBUT ini adalah kesalahan umum. Menggunakan deterjen berlebih tidak membuat lebih bersih. Sisa sabun (residu) yang tidak terbilas bersih akan menumpuk di serat kain, menciptakan lapisan lengket yang justru menarik kotoran dan membuat pakaian putih terlihat kusam dan abu-abu.
  4. MENGISI MESIN CUCI TERLALU PENUH (OVERLOADING)Pakaian perlu ruang untuk bergerak (beragitasi) di dalam mesin cuci agar air dan deterjen dapat membersihkannya secara efektif. Jika mesin terlalu penuh, kotoran dan pewarna yang terlepas tidak dapat dibilas dengan baik dan akhirnya menempel kembali ke pakaian.
  5. MENGABAIKAN NODA TERLALU LAMANoda keringat (terutama di kerah dan ketiak) mengandung protein dan minyak tubuh. Jika didiamkan terlalu lama, noda ini akan teroksidasi dan bereaksi dengan bahan kimia lain, menyebabkan noda kuning permanen yang sangat sulit dihilangkan. Segera tangani noda begitu terjadi.
  6. MENCAMPUR PEMUTIH DENGAN BAHAN LAINIni adalah peringatan KESELAMATAN. JANGAN PERNAH mencampur pemutih klorin dengan cuka, amonia, atau pembersih lainnya. Mencampur pemutih dan cuka (asam) akan menghasilkan gas klorin yang sangat beracun dan berbahaya jika terhirup.

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *